Jumat, 31 Januari 2014

Kompetisi Blog - Kaum Muda Bicara indonesia

Berkenaan dengan tema Optimalisasi Peranan Kelembagaan Dalam Pemerataan Pembangunan Di Indonesia yang mengandung dalam pesan (artikel) berjudul  Impian Konferesi Pertambangan Di Kalimantan di www.darwinsaleh.com .Saya berpandangan bahwa saya tidak setuju karena saat ini saya kira belum ada optimalisasi dalam peranan lembaga yang berwenang dalam memaksimalkan kekayaan alam yang ada untuk kesejahteraan rakyat serta distrubusi yang adil antara pusat dan daerah.

Bumi Kalimantan tidak dapat ditolak fakta akan kekayaan  sumber daya alam mulai dari energi seperi gas alam,minyak, dan gas alam maupun  produsen kayu dan kelapa sawit serta tersebarnya logam-logam mulia .Tidak heran sudah beratus-ratus perusahan asing maupun domestik yang berlomba-lomba berinvestasi dan menggelar kegiatan eksplorasi khususnya pertambangan karena saya rasa untuk persoalan perizinan dari pemerintah pun bisa dibilang sangat mudah dikantongi dan tidak banyak diberatkan dengan tanggung-jawab yang ketat seperti program CSR ( cooperate social responsibility) disini masih kurang berpengaruh pada masyarakat.

Namun dibalik kegiatan eksplorasi yang katanya sebagai modal pembangunan, nyatanya menyisakan segelintir masalah pada lingkungan karena pengawasan dan pengetahuan pemerintah yang kurang. Bukan menyalahkan pemerintah yang ada, namun saya bertanya apakah dalam perizinan untuk eksplorasi batu-bara pemerintah sudah menerapkan rational – choice ? Apakah hanya berdasarkan pada pundi-pundi dollar yang dihasilkan tanpa melihat dari sisi ekosentrisme.

Saya tinggal di ibukota Kalimantan timur kurang lebih sekitar 1 tahun lebih yang pada saat ini  lebih dari 70 persen wailayah di Samarinda ini dipenuhi pertambangan dan di sungai Mahakam merupakan jantung utama dimana kapal tanker-tanker besar berhilir mudik yang mengangkut puluhan ton batu-bara namun anehnya di daerah penghasil sumber energi,tidak pernah kami melewati hari tanpa mengalami pemadaman lampu dan  saya harus akui harus ada kontruksi dan perombakan di bidang pemerintah dengan segala kebijakan dan perizinan kegiatan eksplorasi.Melihat banyak sekali masalah-masalah lingkungan yang berakibat pada ketidaknyamanan dan gangguan kesehatan

Permasalahan yang ditimbulkan akibat kurangnya pengawasan institusi terhadap eksplorasi besar-besaran pada  batu-bara khususnya di samarinda ini mengakibatkan banyak permasalahan lingkungan seperti Banjir, hal ini merupakan hal umum yang terjadi di kota ini, agak miris rasanya ketika musim hujan tiba, jalan di jantung kota harus terendam oleh air bah,yang mengakibatkan kemacetan,kerusakan pada kendaraan, dan lingkungan yang kotor akibat arus yang menyisakan sampah, sudah banyak upaya pemerintah daerah maupun  provinsi untuk menyelesaikan permasalahan ini mulai dari peninggian jalan dan pembersihan saluran air dari sampah,namun semua nya sia-sia hanya membuang dana pembangunan karena kenyataannya masalah ini belum teratasi.Pemerintah disini tidak menangani permasalahan yang ada hanya dipermukaan nya saja, padahal akar masalah dari banjir ini selain dari sampah yang memang tidak dikendalikan dengan baik,namun bukit-bukit dan hutan yang merupakan resapan air,yang gundul akibat pertambangan batu-bara dan pembukaan lahan untuk kelapa sawit di beberapa daerah sekitar samarinda dan permukiman penduduk. Selain itu isu-isu seperti sumber air yang terkontaminasi dan tanah longsor di areal dekat pertamabangan juga sering terjadi.

Setelah semua permasalahan itu muncul, pertanyaan untuk penanggulangan apa lagi yang harus dilakukakan,setelah semua usaha yang tidak efektif.Pemerintah daerah seharusnya mendapat bimbingan dari pemerintah pusat tentang bagaimana menyelenggarakan pemerintahan dengan pengelolaan terhadap lingkungan hidup karena kesalahan dari kebijakan di bidang lingkungan hidup akan sangat merugikan,baik dari segi ekonomi,kesehatan,lingkungan itu sendiri,kehancuran budaya masyarakat yang terkait dengan lingkungan hidup,ketahananan social dan kualitas kehidupan manusia.

Saya terkadang heran, mengapa bumi Kalimantan hanya dijadikan tempat eksekusi segala kebijakan yang diambil pemerintah pusat hasil dari pertemuan-pertemuan internasional yang membahas tentang batu-bara dan energi, dan mengapa segala konferesi tentang energi dan pembanguna hanya selalu diselenggarakan kalau tidak di Bali pasti di kota-kota besar di pulau Jawa .Pemerintah pusat seharusnya mendukung dan memberi kepercayaan kepada pemerintah daerah di sini untuk menyelenggarakan semua konferensi tentang permasalahan sumber daya energi tersebut seperti contohnya tadi Event Konferensi Batu-bara  se-Asia (Coaltrans Asia) yang diselenggarakan hanya di Bali, saya rasa kurang cocok apabila Indonesia memilih Bali sebagai tempat penyelenggaraan nya, seharusnya mereka dibuka pandangan mereka tentang apa yang terjadi di daerah yang menjadi pusat penambangan untuk menentukan agenda yang mereka akan bahas setelah melihat fakta lapangan, bukan sekedar laporan dan data-data saja dengan pokok permasalahan hanya peluang investasi ataupun tentang jaminan investor yang akan berinvestasi di Indonesia.

Konferesi Internasional batu-bara dan energy ini sangat berperan terhadap kondisi yang ada pada saat ini bagi kami. Yang diharapkan dapat menjadi tempat dimana kami bisa meyuarakan apa yang dirasakan ketika dampak lingkungan akibat pertambangan menimpa kami dan sebagai jendela informasi kepada pemerintah daerah khususnya bagaimana cara menuntaskan segala permasalahan yang diakibatkan dari pertambangan batu-bata dan sumber energy atau pertambangan logam-logam mulia seperti emas dan intan mulia yang banyak terdapat di Kalimantan selataan, sehingga ada tindakan lanjutan yang bernilai ekonomis dan bermanfaat daripada harus ditinggalkan begitu saja.

Konferensi yang ini selanjutnya diharapkan dapat menjadi bentuk kerjasama untuk melakukan apa yang dinamakan reklamasi terhadap tambang –tambang yang ditinggalkan, karena saya yakin Dampak dari tidak tertangani nya pertambangan batu bara ini bisa jadi karena kurang nya informasi tentang bagaimana penanganaan lanjutan terhadap lahan bekas pertambangan maupun dukungan yang belum maksimal kepada pemerintah daerah

Selanjutnya, dengan adanya konferensi internasional tentang batu-bara dan energy ini bisa mendukung institusi pendidikan seperti universitas lokal untuk dapat membuka suatu kajian tentang batu-bara dan sumber energy potensial yang ada di Kalimantan ini, tentang bagaimana tindakan dari sustainable development dan berinovasi untuk melakukan reklamasi , reboisasi dan menggembangkan daya guna lahan bekas pertambangan bukan hanya selama ini diselanggarakan tentang proses dan teknik pengolahann semata-mata hanya untuk kegiatan eksplorasi saja, namun ada pusat studi yang dilakukan oleh mahasiswa terpelajar yang menawarkan sebuah solusi untuk pemerintah daerah tentang apa yang harus dilakukan untuk menambah daya guna lahan gersang tambang batu bara untuk menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis bagi masyarakat sekaligus dapat menanggulangi permasalahan lingkungan seperti banjir dan tanah longsor melalui kajian ilmiah.

Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, pada saat ini kita tidak hanya pada hasil sumber daya alam khususnya dari batu bara serta energy lainnya, pariwisata merupakan salah satu sector yang sedang dan perlu dikembangkan lebih jauh.Dengan adanya konferensi tadi sekali lagi hal itu bisa menjadi peluang kita agar pemerintah dapat mebuka kerjasama ataupun investasi dengan Negara-negara maju  untuk mengolah suatu ikon wisata buatan bekas daerah pertambangan  seperti yang dilakukan Malaysia dengan pembangunan The mines resort di selanggor, Objek wisata bekas tambang sawahlunto ataupun akhirnya merubah kawasan tersebut menjadi hijau kembali demi keseimbangan alam.Dan di bagian dunia lain pun telah besiap menuju eco-city 2020, namun kami di sini masih terjebak pada masalah lingkungan.

Semoga pilar pembangunan yang di gembar-gemborkan yaitu pro growth, pro job, pro poor, pro environment dapat dilakasanakan dengan baik . Bumi Indonesia khususnya kalimantan ini banyak menghasilkan devisa yang bisa digunakan sebagai modal besar untuk pembangunan negeri dan khusus nya pembangunan di daerah sendiri dengan .Hal ini merupakan karunia Tuhan dan semoga manusia dapat mengeksplorasi nya dengan baik. Jangan biarkan segala harta kami digali dan hanya beberapa golongan saja yang menikmati

Sumber : Keraf, A Sony , Etika Lingkungan (Jakarta : Penerbit Buku kompas,2002)

Tulisan ini dibuat dibuat untuk mengikuti lomba dari blog www.darwinsaleh.com .Tulisan ini merupakan karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan.






 
My Adventure in Dreamworld Blogger Template by Ipietoon Blogger Template